Rasa

Assalamualaikum dan salam sejahtera kepada anda semua semoga bahagia...

Aku xtau mo luahkan pada siapa lagi...Ya Allah, hati ini masih lagi terasa kesan kehilangan itu. Aku terpukul. Sangat terpukul. Ingin ku tatap wajahnya buat kali terakhir tapi aku gagal. Aku gagal mengawal emosi. Gagal mengawal tutur kata. Gagal mengawal perbuatan. Ya Allah...

Hati ini masih dihujani perasaan bersalah. Aku yang tertuduh. Jahat sangatkah diri ini Ya Allah? Apakah ada cara lain yang boleh aku lakukan untuk menebus kembali kesalahan itu? Jari semua tertuding ke aku. Semua orang marahkan aku. Hina sangatkah diri ini Ya Allah? Berikan aku petunjukMu. Sesungguhnya aku buntu.

Sungguh aku teringin, dengan apa cara sekalipun dalam mimpi untuk bertemunya Ya Allah. Inginku lontarkan kata maafku yang selama ini hanya tersekat di kerongkong. Tolonglah. Aku sangat teringin. Malah aku rindu dengannya.

Andai ada yang faham situasiku. Tapi siapalah juga diri ini. Mesti tidak akan ada seorang insan pun yang akan memahami rasa hatiku. Tohmah dan cacian sangat senang dilempar. Aku tiada tempat untuk bersandar selain dariMu. Namun, hati kecil ini terdetak, adakah aku layak berada di sisiMu? Adakah segala doaku termakbulkan? Aku sangat berdosa. Sangat-sangat berdosa. Ya Allah, ampunilah hambaMu yang hina ini. Aku hanya teringatMu dikala aku susah dan duka.

Sebenarnya kala ini jiwa aku kosong. Ada yang kurang. Aku juga tau apa. Tapi kenapa sukar melaksanakannya? Aku mengharapkan untuk dilimpahi hidayahMu. Sesungguhnya jiwa dan ragaku cukup terseksa. Aku tidak mau berada di sini lagi. Terlalu banyak kenangan pahit yang mengusik rasa. Hati ini sangat penat meratap, menangis dan merintih. Apa lagi yang kurang, semua cukup perisa. Ya Allah dalam perkara ini aku sangat khilaf. Berikanlah aku kekuatan untuk menempuhi jalan hidup yang telah Kau bentangkan untukku. Aku sangat lemah tika ini.

Mesti akan ada yang berfikir aku sekadar meminta simpati dan mungkin aku cuba menyelamatkan diri. Andaikata aku dapat membelah dada ini dan biar mereka semua tahu apa yang tersimpan di lubuk hatiku yang terdalam.

Rasa ini. Aku berharap aku kuat menempuhnya. Doakan saja. Semoga ada hikmah disebaliknya. Dan padamu, aku memohon seribu kemaafan. Hanya ku pinta maaf darimu. Mungkin sudah terlambat bagiku untuk mengucapkannya. Dan inilah yang aku masih berhutang denganmu. Maaf. Maafkan aku. Maafkan aku.

Andainya dirimu bisa membaca tulisan ini, ketahuilah aku sangat merindukanmu setelah ketiadaanmu aku rasa diriku semakin bersalah. Hukumlah aku. Dan mungkin inilah juga hukumanmu terhadapku. Membiarkan aku ditimpa perasaan bersalah sampai bila-bila. Sampai aku mati.

Sangat tidak adil bagimu bukan. Aku telah merampas hidupmu dan kini aku meratapimu pula. Entah kenapa, aku lebih terasa kehilanganmu. Aku doakan semoga rohmu dirahmati dan dicucuri rahmat dariNYA. Jalanmu telah pasti. Tinggal aku masih terkontang kanting mencari jati diri dan pegangan hidup. Andai dirimu sudi, hadirlah dalam mimpiku. Katakanlah seandainya dirimu sudi memaafkan diriku atau sebaliknya. Tidak apa. Sekurang-kurangnya aku tau.

Ku pohon Ya Allah...bantulah diriku. Hamba hina. Al-Fatihah buatmu, kakakku.